Dengan terampil, seorang dokter ahli akupunktur menusukkan jarum akupunktur di sekitar 14 area titik rangsang saraf di kepala seorang bocah balita. Di antaranya di area rangsang motorik, sensorik tungkai, visual, pengendali tremor, area rangsang bicara, pembuluh darah, dan keseimbangan. Dua sampai tiga tusukan pertama memang membuat suara tangis balita itu pecah, tetapi beberapa menit kemudian bocah balita tersebut kembali tenang bahkan tertidur.
Sepintas, Anda mungkin tidak tega menyaksikan adegan tersebut. Tetapi, jika mengingat manfaatnya yang efektif untuk terapi berbagai penyakit, mungkin kesan ’ngeri’ yang Anda bayangkan akan berkurang atau malah hilang sama sekali. Lagi pula, tusuk jarum pada terapi akupunktur kepala (scalp acupuncture) ini aman dan telah distandarisasi oleh badan kesehatan dunia, WHO.
Kasus Dafa
Adalah Dafa, (5,8 tahun) balita penderita meningitis atau radang otak yang menjalani terapi akupunktur kepala. Penyebabnya karena infeksi di lapisan tipis selaput otak dan jaringan saraf tulang belakang, ini membuat tubuh Dafa menjadi tidak berdaya – kejang, kaku (spasme) dan tidak bisa bergerak. Dafa juga tidak bisa makan dan minum; juga asupan makanan harus melalui infus. Dafa juga tidak bisa menangis atau mengeluh untuk mengekspresikan derita yang dia alami.
Empat puluh hari menjalani rawat inap di rumah sakit belum menunjukkan gejala membaik, hingga akhirnya Dafa dibawa pulang. Sambil menjalani rawat jalan di rumah sakit, seminggu tiga kali, Dafa juga menjalani terapi akupunktur kepala di Puskesmas Jatinegara, Jakarta Timur.
Hasilnya, setelah tiga minggu berjalan (delapan kali terapi), kondisi kesehatan Dafa mulai membaik. ”Kekakuan dan kejang pada tubuhnya sudah jauh berkurang. Dia sudah bisa tidur, menangis, dan sedikit menerima asupan makanan, ” ujar Bram (34 tahun), ayah Dafa.
Menurut Dr Melya Warianto, SpAk, ahli terapi akupunktur yang praktik di Puskesmas Jatinegera, Jakarta Timur dan RSAB Harapan Kita, Jakarta, pada kasus Dafa, akupunktur kepala meningkatkan volume darah di area korteks yang terkait, memperbaiki sirkulasi darah dan oksigen otak, serta memperbaiki potensi listrik otak, sehingga terjadi perbaikan fungsi otot anggota gerak yang lumpuh dan kaku. ” Itulah yang membuat kondisinya kini jauh lebih baik dibanding saat pertama datang ke sini,” kata Dr Melya.
Kedokteran Timur dan Barat
Akupunktur kepala adalah suatu metode pengobatan dengan menusukkan jarum akupunktur pada titik tertentu di permukaan atau lapisan penutup luar kulit kepala untuk menyembuhkan berbagai penyakit, terutama yang berhubungan dengan gangguan saraf otak.
Adalah Dr Chiao Shun Fa (1970) seorang ahli neurologi asal provinsi Shanxi, China, yang awalnya melakukan penelitian dan mengembangkan akupunktur kepala ini. Diilhami oleh adanya hubungan titik meridian yang menghubungkan sesama organ di dalam badan – anggota gerak, permukaan tubuh luar, maupun seluruh permukaan tubuh, hingga wajah dan kepala – Dr Chiao Shun Fa pun melakukan penelitian untuk mengetahui apakah kulit kepala (scalp) juga berhubungan dengan fungsi-fungsi saraf pusat.
Dari penelitian tersebut, diketahui bahwa kulit kepala (scalp) yang merupakan lapisan penutup luar kepala – menurut ilmu kedokteran konvensional memiliki fungsi sebagai pengukur gelombang otak untuk melihat pelbagai kelainan fungsi otak – ternyata penuh dengan jaringan saraf dan jaringan pembuluh darah yang mempunyai hubungan fungsional dengan bagian-bagian otak depan (cerebrum). Karenanya, rangsangan terhadap daerah-daerah tertentu pada kulit kepala ini diyakini dapat memperbaiki fungsi bagian-bagian otak depan yang bermasalah.
Dari sini, dengan menggabungkan antara teori meridian dari kedokteran Timur dan teori susunan saraf pusat dari kedokteran Barat, dibuatlah garis-garis dan titik-titik atau peta akupunktur kepala berdasarkan fungsi anatomi saraf (neuroanatomi) permukaan otak besar (korteks serebri). Garis-garis dan titik akupunktur tersebut dibagi berdasarkan aliran energi yang melewati jaringan sel saraf yang secara fungsi masih sekelompok, yang meliputi garis dan titik akupunktur untuk area motorik, sensoris, pendengaran, penglihatan, keseimbangan dan lain-lain sesuai standar yang telah ditetapkan oleh WHO.
Melalui titik-titik atau peta akupunktur inilah, penyakit atau kelainan dalam tubuh pasien dapat dideteksi dan organ-organ tubuh yang bermasalah dapat diseimbangkan atau disembuhkan melalui manipulasi atau penusukan dengan jarum akupunktur.
Lalu gangguan fungsi organ tubuh apa yang dapat diatasi dengan akupunktur kepala? Menurut Profesor Ming Qin Zhu, ahli akupunktur kepala dari Shanghai University of Traditional Chinese Medicine, akupunktur kepala sangat baik untuk terapi pada beberapa kasus penyakit, seperti kelumpuhan otak (cerebral palsy), keterbelakangan kecerdasan, keterlambat bicara, hambatan perilaku, gejala sisa penyakit susunan saraf pusat – radang selaput otak, stroke, multiple sclerosis (MS) dan lain-lain.
Karenanya, banyak para ahli di berbagai negera yang merekomendasikan terapi akupunktur kepala ini untuk mengatasi problem kesehatan, baik pada orang dewasa maupun anak-anak.
Hubungi Accurate Health Center Medan.
Jl. Tilak No. 76 (Simpang Demak)
Telp. (061) 7322480
Medan
Website : Http://www.accuratehealth.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar